Laman

Minggu, 15 Januari 2017

Santa Agnes

Santa Agnes (291–304, diperingati tiap tanggal 21 Januari) adalah seorang santa dan martir perawan dari Gereja Katolik Roma dan Gereja-Gereja Katolik Timur. Dia juga diakui oleh Gereja Inggris dan Komuni Anglikan serta oleh Ortodoksi Timur. Dia adalah salah satu dari tujuh wanita, selain Santa Perawan Maria, yang diperingati dengan disebutkan namanya dalam Kanon Misa. Dia adalah Santa Pelindung kemurnian, para tukang kebun, anak-anak gadis, para pasangan yang telah bertunangan, para korban pemerkosaan, dan para perawan.


Dia juga dikenal sebagai Santa Agnes dari Roma dan Santa Ines. Tanggal peringatannya adalah 21 Januari. Sebelumnya dia juga diperingati tiap tanggal 28 Januari. Tanggal peringatan Santa Agnes yang kedua ini dihapuskan dalam reformasi Kalender Gereja setelah Konsili Vatikan II. Sebagai penghormatan kepada Santa Agnes, ratusan gedung Gereja dinamakan menurut namanya, termasuk dua gedung Gereja besar yang terkenal dan sebuah Katedral Gereja Anglikan di Kyoto, Jepang. Dalam seni, dia dilukiskan bersama seekor anak domba karena namanya memiliki kemiripan bunyi dengan kata Latin agnus, yang artinya "anak domba." Nama "Agnes" sebenarnya berasal dari adjektiva feminin dalam Bahasa Yunani, yaitu hagnē (ἁγνή) yang artinya "bening, murni, suci." Hrosvit dari Gandersheim menulis sebuah drama mengenai Santa Agnes pada abad ke-10.

Biografi
Menurut legenda, Santa Agnes adalah seorang puteri bangsawan Roma yang lahir sekitar tahun 291 dan dibesarkan dalam sebuah keluarga Kristiani. Dia wafat sebagai martir saat berusia tiga belas tahun pada masa pemerintahan Kaisar Diocletianus, pada tanggal 21 Januari 304.
Prefek Sempronius berniat menikahkan Agnes dengan puteranya. Karena ditolak niatnya, Sempronius menjatuhkan hukuman mati kepada Agnes. Karena Hukum Romawi tidak memperbolehkan dilaksanakannya eksekusi terhadap gadis perawan, maka Sempronius menyeret Agnes dalam keadaan telanjang bulat sepanjang jalan ke sebuah rumah bordil. Ketika Agnes berdoa, rambutnya tumbuh memanjang hingga menutupi tubuhnya. Konon semua pria yang mencoba memperkosanya tiba-tiba menjadi buta. Dia kemudian digiring keluar dan diikatkan pada sebuah tiang di atas tumpukan kayu bakar agar dibakar hidup-hidup, namun tumpukan kayu bakar itu tidak dapat tersulut api, sehingga kepala pasukan eksekusi menghunus pedangnya lalu memenggal kepala Agnes atau, menurut sejumlah naskah lain, menetakkannya pada tenggorokan Agnes.
Beberapa hari sesudah kematiannya, seorang gadis bernama Emerentiana didapati sedang berdoa di makam Agnes; gadis itu mengaku sebagai puteri dari wanita yang menjadi ibu-susu Agnes, dan kemudian tewas dirajam karena menolak meninggalkan makam itu dan karena mempersalahkan kaum pagan sebagai pembunuh saudari sesusunya. Emerentiana kemudian dikanonisasi pula.
Tulang-tulang Agnes tersimpan dalam gedung Gereja Sant'Agnese fuori le mura di Roma, yang dibangun di atas katakomba yang menjadi tempat makam Agnes. Tengkoraknya tersimpan di sebuah kapel samping di gedung Gereja Sant'Agnese in Agone di Piazza Navona, Roma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar